Pengukuran 1

Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum tidak lengkap apabila tidak ada data yang didapat dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur yang sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa yang sedang kita bicarakan itu.
Apa yang Anda lakukan sewaktu melakukan pengukuran? Misalnya anda mengukur panjang meja belajar dengan menggunakan jengkal, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 7 jengkal. Dalam pengukuran di atas Anda telah mengambil jengkal sebagai satuan panjang. Kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan pengukuran terhadap besaran tertentu menggunakan alat ukur yang telah ditetapkan. Misalnya, kita menggunakan mistar untuk mengukur panjang. Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
ALAT UKUR BESARAN
Alat Ukur Besaran Pokok
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Besaran Pokok Alat Ukur Panjang Mistar
Jangka sorong
Jumlah zat tidak diukur secara langsung seperti anda mengukur panjang dengan mistar. Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut. selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi Kimia.
Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.



Jangka sorong : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm.


Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar